RESENSI BUKU PARAMAYOGA MITOS ASAL USUL MANUSIA JAWA - ILMU BAROKAH MANFAAT

Recent

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Tuesday, February 6, 2018

RESENSI BUKU PARAMAYOGA MITOS ASAL USUL MANUSIA JAWA

By : Teguh Kasiyanto
Penulis          : Ronggo Warsito 
Penterjemah: Otto Sukatno
Penerbit        : Narasi
Tahun Terbit : Oktober 2017
Tebal             : X+154 Halaman
Ukuran          : 14,5x21 cm
Harga             : Rp50.000,00 di Gramedia
ISBN.              : 978-979-168-516-0


Pulau Jawa adalah salah satu pulau di nusantara yang memiliki sejarah panjang. Sejarah panjang tersebut tidak hanya meliputi pulaunya saja. Akan tetapi misteri penduduk pulau Jawa juga merupakan satu hal yang memiliki sejarah panjang.
Paramayoga merupakan salah satu karya dari Pujangga Jawa yang bernama Ronggowarsito. Karya yang berupa prosa tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Otto Sukatno. Meskipun hanyalah sebuah prosa, akan tetapi karya tersebut mengandung beberapa fakta geografis terutama tentang Hindia dan pulau Jawa.
Buku paramayoga ini, menceritakan tentang mitos asal usul orang Jawa. Buku yang terdiri dari, selanjutnya pada bab pertamanya membicarakan tentang pendahulu manusia di muka bumi yaitu Nabi Adam. Pada bagian awal buku ini, dikisahkan tentang kehidupan nabi adam dan Hawa. Disebutkan jika Nabi Adam memiliki 40 anak kesemuanya terlahir memiliki saudara kembar. Di antara anak-anak Nabi Adam tersebut, terdapat yang bernama Qabil dan Habil serta Nabi Sis.


Baca juga :


Kebijaksanaan yang diambil oleh Nabi Adam dengan menikahkan anaknya yang cantik dengan yang jelek menimbulkan sebuah kontroversi. Kebijakan tersebut selanjutnya menimbulkan perpecahan diantara anak Adam. Karena hal tersebutlah, maka terjadilah kejahatan pertama di muka bumi.
Pada bab-bab berikutnya, dikisahkan tentang keturunan nabi Adam dari jalur Nabi Sis. Nabi Adam berputra Nabi Sis, Nabi Sis berputra Nurcahya atau Sayyid Anwar, Nurcahya berputra Nurasa, Nurasa berputra Sang Hyang Wenang, Sang Hyang Wenang berputra Sang Hyang Tunggal.  Sang Hyang Tunggal berputra dua yaitu Ismaya dan Manikmaya.
Kedua Putra dari Sanghyang tunggal tersebut sama-sama menjadi raja. Sang Hyang Ismaya menjadi raja di alam sunyaruri. Sedangkan Sanghyang manikmaya menjadi raja alam manusia dan dapat memasuki ketiga alam berbeda. Pada bagian yang menceritakan tentang perjalanan Sang Hyang manikmaya, diulas juga tentang asal mula agama Hindu di India.
Buku paramayoga ini sangat bagus dibaca oleh penggemar prosa. Selain itu, buku ini juga sangat menarik bagi para pecinta sejarah pulau Jawa, terutama yang berkaitan dengan mitologi asal usul orang Jawa. Meskipun demikian, pada bagian akhir buku ini, akan membawa kita pada satu titik penasaran. Hal tersebut dikarenakan kisah yang tercantum dalam buku ini, akan berlanjut pada naskah yang berjudul"Pustaka Raja Purwa". Akan tetapi sayangnya, lanjutan dari kisah dalam buku ini belum diterjemahkan. Semoga saja kelanjutan dari Paramayoga ini dapat segera diterjemahkan dan diterbitkan. Terima kasih.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here