REVIEW PERANGKAT UNTUK MENGARUSUTAMAKAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA BAB 1-4 - ILMU BAROKAH MANFAAT

Recent

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Tuesday, November 22, 2016

REVIEW PERANGKAT UNTUK MENGARUSUTAMAKAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA BAB 1-4

REVIEW PERANGKAT UNTUK MENGARUSUTAMAKAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA
BAB 1-4
Nama  : Teguh Kasiyanto
NIM     : 140910302053
Tugas  : Analisis Risiko Bencana
         Bencana merupakan peristiwa yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Kata ini sangat sering muncul di berbagai tempat, dari panggung berita televisi hingga panggung panggung pengajian. Masyarakat pada umumnya sangat bersedih jika bencana terjadi. Bencana tak jarang menimbulkan dampak yang begitu dahsyat. Misalnya saja BENCANA Tsunami yang terjadi di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004, ratusan ribu nyawa melayang. Korban luka luka Sangat banyak, harta benda merekapun juga ikut lenyap. Nah itulah dampak dari sebuah bencana. Bencana terdiri dari dua macam yaitu bencana alam dan non alam. Bencana non alami dapat berupa kegagalan teknologi atau bahkan krisis ideologi.
         Bencana juga menimbulkan Adanya konsekuensi. Konsekuensi tersebut berupa risiko-risiko yang diakibatkan oleh berbagai peristiwa kebencanaan. Risiko-risiko tersebut harus diatasi karena jika tidak maka dampak yang ditimbulkan dari sebuah bencana menjadi sangat besar. Penanganan resiko menjadi hal yang mutlak harus dilakukan oleh seluruh umat manusia. Dengan ditekannya risiko maka manusia mengalami sedikit dari kemungkinan dampak yang diterima dari setiap bencana. Untuk menekan adanya resiko kita membutuhkan perangkat untuk memperkecil nasi goreng sebut. Hal ini dijelaskan lebih lanjut dalam buku Perangkat Untuk Mengarusutamakan Pengurangan Risiko Bencana. Dalam buku itu diulas 14 harapan tentang mengarusutamakan risiko bencana.
         Mengarusutamakan risiko bencana sangat penting dilakukan dalam pembangunan di masa kini dan masa depan. Hal ini harus dilakukan karena pembangunan tidak diperuntukkan di masa kini saja, akan tetapi lebih lanjut juga diberlakukan untuk masa-masa mendatang. Mengabaikan bahaya yang berada di sekitar kita dampaknya akan sangat merugikan bagi kita. Karena bukan mustahil kita akan terkena dampak dari bahaya dan potensi bencana yang terdapat di sekitar kita. Untuk itu pembangunan harus benar-benar dirancang tahan terhadap segala potensi bahaya dan bencana yang berada di sekitarnya. Apalagi di era yang semakin mutakhir ini teknologi sudah sangat memadai dan mumpuni dalam mengatasi berbagai kesulitan yang dialami oleh manusia.
         Pada masa kecanggihan teknologi ini Alam masih memiliki peranan dominan dalam mengatur kehidupan manusia. Entah manusia menyadari atau tidak Namun yang pasti kehidupan manusia hingga kini masih sangat bergantung pada alam. Dalam bagian kedua dari buku ini dipaparkan tentang bagaimana informasi-informasi tentang alam tersebut digunakan. Seperti yang sudah banyak kita ketahui bahwa saat ini sudah banyak informasi-informasi mengenai alam dan lingkungan. Tak terkecuali tentang berbagai jenis bencana yang berada di sekitar kita. Permasalahannya adalah Sudahkah kita menggunakan informasi-informasi tersebut untuk menekan adanya risiko dari bencana.? Padahal seharusnya informasi-informasi tersebut dapat membuat kita menjadi generasi yang tahan terhadap berbagai macam ancaman dan bencana. Apalagi bencana alam. Karena bencana alam memiliki kecenderungan untuk kembali terulang kejadiannya. Sebagai contohnya saja adalah gempa bumi, angin topan, gunung meletus, dan yang lainnya. Bencana bencana ini memiliki kemungkinan berulang yang sangat tinggi terutama di daerah-daerah tertentu yang memang beresiko tinggi. Cara pencatatan informasi tersebut harus membuat kita membenahi berbagai sesuatu yang berada di sekitar kita. Misalnya, jika di sekitar tempat tinggal kita sering terjadi gempa bumi maka yang harus kita lakukan adalah memperkokoh kekuatan pondasi dari bangunan rumah dan memberikan pengetahuan akan bahaya gempa terhadap seluruh anggota masyarakat. Sehingga masyarakat mengetahui cara penyelamatan saat terjadi gempa.
         Dalam peristiwa bencana yang menerima dampak paling besar adalah kelompok-kelompok yang memiliki kerentanan tinggi. Salah satu kerentanan terbesar yang menyebabkan semakin besarnya dampak dari sebuah bencana adalah kemiskinan. Memang secara sepintas kemiskinan lebih mirip dan lebih cocok jika dijadikan faktor ekonomi atau persoalan persoalan yang berkenaan dengan perekonomian. Namun kemiskinan memiliki peluang yang sangat besar untuk menjerat setiap yang mengalaminya menjadi orang yang tidak memiliki kemampuan dalam bidang-bidang lain. Sehingga kemiskinan adalah hal yang wajib diberantas ketika kita menginginkan memperkecil risiko dari setiap bahaya dan bencana. Masyarakat harus memiliki kekuatan secara ekonomi sehingga dia dapat meloloskan diri dari lingkaran setan. Kemiskinan merupakan faktor utama dalam menyebabkan faktor-faktor lain yang memperkuat kerentanan. Sebagai contoh misalnya orang yang miskin maka tingkat pendidikannya juga menjadi rendah, tingkat kesehatannya pun juga rendah, dan tingkat kesadaran mereka juga menjadi sangat rendah. Ketahanan ekonomi kerakyatan harus diwujudkan untuk mengatasi kemiskinan yang membelenggu kita.
         Negara adalah pihak yang terlibat secara langsung dan aktif dalam setiap peristiwa bencana. Negara memiliki andil besar dalam menentukan dan menyelesaikan dari setiap permasalahan yang muncul. Negara sebagai salah satu Lembaga resmi Yang menaungi sejenak masyarakat harus menjamin kehidupan dari warga negaranya. Hak-hak dari seluruh anggota masyarakat terutama hak hidup harus benar-benar dilindungi dan diperjuangkan. Dalam konteks keindonesiaan negara menjamin hak hidup dari setiap warga negaranya. Negara juga mengatur dan menjamin hak-hak lain seperti pendidikan, keamanan, bahkan kebebasan berpendapat. Undang-undang dasar tahun 1945 secara tegas menjamin kehidupan warganya. Oleh sebab itu dalam setiap perencanaan pembangunan negara harus memperhitungkan dampak yang akan muncul dari pembangunan tersebut. Selain itu dalam hal kebencanaan negara juga harus menyediakan fasilitas yang layak untuk setiap warga negaranya jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Dengan besarnya peranan negara ini maka negara mutlak hadiri dalam setiap unsur kehidupan masyarakat. Bukan hanya penyediaan sarana dan prasarana yang layak untuk masyarakat akan tetapi kesadaran diri masyarakat tentang bencana harus ditanamkan oleh negara sedari awal. Dalam setiap pembangunan yang dirancang oleh negara harus mewadahi semua golongan, tidak hanya golongan Elite secara status ekonomi akan tetapi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi juga harus difasilitasi. Keadilan bagi setiap warga negara juga harus diperhatikan. Dengan besarnya dampak positif yang akan muncul ketika pengarusutamaan terhadap risiko bencana ini seharusnya dilakukan maka hari ini menjadi sangat urgent untuk segera diterapkan di berbagai belahan negara di dunia.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here