Makam Sang Syahid Al Habib Ali Bin Abdullah Al Hamid - ILMU BAROKAH MANFAAT

Recent

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sunday, August 5, 2018

Makam Sang Syahid Al Habib Ali Bin Abdullah Al Hamid


Habib Ali, sebuah nama yang mungkin tidak asing lagi terdengar di telinga kita, terutama bagi yang senang berziarah dan bertabarruk. Makam beliau terletak di Garahan, tepatnya di tikungan pertama menjelang naik ke Gunung Gumitir. jarak dari Kota Jember sekitar 30 km dan hanya membutuhkan waktu 45 menit untuk sampai di sana. Jika dari arah Jember, lokasinya tak jauh dari gapura yang bertuliskan Selamat tinggal Jember.
Al Habib Ali bin Abdullah Al Hamid wafat pada usia 32 tahun. Menurut beberapa sumber, beliau wafat ketika menjabat sebagai ketua Gerakan Pemuda Ansor Jember. Habib Ali masih tergolong keponakan dari Habib Sholeh Tanggul. Habib Ali meninggal dalam sebuah tragedi yang terjadi sekitar tahun 1965. 
Peristiwa tersebut berawal dari datangnya seorang tamu ke rumah Habib Ali. tamu tersebut kemudian menginformasikan bahwa jamaah dan santrinya sedang diamankan di kantor kepolisian setempat. Mendengar hal tersebut, Habib Ali kemudian berkemas serta segera berangkat. Ditengah-tengah perjalanan tersebut, Habib Ali kemudian diculik oleh segerombolan orang (yang menurut beberapa sumber adalah PKI).
Habib Ali kemudian diseret hingga pegunungan Gumitir yang terletak di antara perbatasan Jember dan Banyuwangi. Sampai di sana, Habib Ali kemudian ditembak dengan peluru. akan tetapi peluru peluru tersebut tidak ada yang mampu melukai beliau. Game eksekusi kemudian mengambil langkah untuk mengancam beliau. Jika jika peluru tidak ada yang dapat melukai beliau, maka keluarganya yang akan menjadi sasaran.
Mendengar ancaman tersebut, Habib Ali kemudian menyetujui dan mengajukan syarat. Beliau minta agar jenazahnya tidak dicampur dengan korban eksekusi yang lain. Selain itu, beliau suka mengajukan untuk melakukan salat dua rakaat sebelum eksekusi dilaksanakan. 

Baca juga :

jenazah Habib Ali bin Abdullah Al Hamid ditemukan oleh wanita paruh baya keesokan harinya. Kisah pilu tersebut kemudian menjadi gamblang dan jelas, ketika di awal abad 21, seseorang datang ke makam beliau untuk berziarah dan mengakui perbuatannya. Orang tersebut juga mengaku bahwa dia melakukan hal tersebut karena juga sedang diancam.

Sekarang setelah lebih dari setengah abad beliau wafat, makam beliau sangat terawat. Halamannya yang dulu masih berupa tanah biasa, sekarang telah mengalami pembangunan dan telah di paving. Letak makam beliau yang juga berada di lereng gunung, sangat cocok bagi kita yang ingin berziarah sekaligus bertafakur dikala malam hari. Selamat berziarah dan semoga berkah....


Sumber Informasi: nutegal

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here