Jenis-Jenis Modal Dalam Sosiologi - ILMU BAROKAH MANFAAT

Recent

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Monday, September 23, 2019

Jenis-Jenis Modal Dalam Sosiologi


Seberapa seringkah Anda mendengar kata "modal"?  Jika kita mendengar kata modal mungkin ingatan pertama yang muncul dalam benak kita adalah perusahaan ataupun bisnis. Ingatan tersebut sangatlah tidak salah. Namun istilah modal dalam perusahaan ataupun perdagangan berkaitan dengan modal dalam pendekatan ilmu ekonomi. 
Istilah modal sendiri sangat dikenal dalam kajian ilmu sosiologi. Sebelum kita lebih lanjut membahas modal dalam cakupan ilmu sosiologi, sangat baik untuk mengetahui definisi modal menurut kamus besar bahasa Indonesia. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata "modal" diartikan sebagai berikut: 1, uang yang dipakai sebagai bagai (induk) untuk berdagang, melepas uang dan sebagainya; harta benda (uang, barang, dsb) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan. Modal juga diartikan sebagai barang yang dipergunakan sebagai dasar atau bekal untuk bekerja atau berjuang. 
Modal dalam kajian sosiologi biasa disebut dengan modal sosial atau kapital sosial. Menurut Prof Syamsul Maarif (2011:7) kajian mengenai modal sosial sangat berkembang pesat pada masa modern. namun pembahasan secara rinci mengenai perkembangan teori modal sosial akan kita bahas pada tulisan-tulisan mendatang. Tulisan kali ini hanya akan terfokus pada pengenalan jenis-jenis modal. 
Menurut Profesor Sunyoto Usman dalam bukunya yang berjudul "Modal Sosial", dia membagi jenis-jenis modal menjadi empat. Jenis-jenis modal tersebut adalah : modal finansial (financial capital)  financial capital) financial capital), modal fisik (physical capital), modal manusia (human capital) dan modal sosial (social capital). (Usman, 2018:2-4). Berikut adalah penjelasan dari masing-masing modal.
Modal finansial atau financial capital adalah modal yang berupa uang. Akan tetapi tidak semua uang dapat kita kategorikan sebagai modal finansial. jika uang tersebut berada dirumah dan tidak dipergunakan sama sekali, ataupun hanya dipergunakan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, maka uang tersebut tidak dapat disebut sebagai modal finansial. Jika uang tersebut diinvestasikan dalam bentuk saham atau  uang pokok untuk pendirian usaha yang menguntungkan, maka uang tersebut dapat dinamakan sebagai modal finansial. 
Modal fisik atau physical capital adalah modal yang berupa alat-alat produksi. Alat produksi tersebut dapat berupa mesin ataupun kendaraan perusahaan. Selain mesin, bangunan tempat produksi juga dapat dikategorikan sebagai modal fisik. Sedangkan bahan baku produksi tidak dapat disebut modal fisik. sebuah negara dapat saja memiliki kekayaan sumber daya alam ataupun bahan baku produksi, namun ketika tidak memiliki modal fisik yang cukup, negara tersebut dapat dinyatakan miskin modal fisik. Ada pula negara yang memiliki sedikit bahan baku produksi namun kaya modal fisik. Model fisik akan bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama untuk kegiatan produksi yang menghasilkan keuntungan berkali-kali. Sedangkan bahan baku produksi hanya dapat digunakan sekali pakai. 
Modal manusia atau human capital adalah modal dalam bentuk tenaga kerja. Model manusia disini dapat berupa tenaga kerja produksi atau juga tenaga kerja dengan keahlian khusus, misalnya saja kemampuan mengorganisir perusahaan. Orang-orang dengan pendidikan tinggi dan pengalaman kerja yang mumpuni juga dapat dikategorikan sebagai modal manusia. Pada tulisan mendatang, saya akan mengulas perbedaan antara modal manusia dan modal sosial secara lebih terperinci. 
Modal sosial atau social capital adalah modal yang berada pada relasi-relasi sosial dalam masyarakat. Jika kita mempunyai relasi dengan banyak tokoh masyarakat, hal tersebut tidak dapat disebut sebagai modal sosial. Yang perlu kita ingat dari modal sosial adalah kata investasi. Artinya, setiap relasi sosial harus mendatangkan keuntungan ataupun dampak positif di masa mendatang. Keuntungan tersebut dapat bersifat personal ataupun sosial. Contoh sederhananya adalah sebagai berikut: jika seorang tokoh masyarakat memerintahkan masyarakatnya untuk bersih desa, tokoh masyarakat tersebut kemudian menghubungi orang orang berpengaruh di tempat tersebut, orang-orang tersebut kemudian memerintah masyarakat yang lebih banyak lagi, dan masyarakat kemudian mengikutinya, yang perlu kita tahu adalah motif dari tokoh masyarakat tersebut. Jika motifnya semata-mata karena tugas jabatannyanya, maka kasus tersebut tidak menunjukkan adanya modal sosial. Jika motifnya adalah agar di masa mendatang masyarakat bebas dari penyakit, maka hal ini dapat dinyatakan sebagai modal sosial. Atau jika tokoh masyarakat pertama bertujuan memerintah kegiatan bersih-bersih tersebut untuk menarik simpati rakyat dalam pemilihan kepala desa, maka hal tersebut juga dapat disebut sebagai modal sosial. 


Referensi :
Depdiknas, 2008. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta, Pusat Bahasa.
Ma'arif, Syamsul, 2011. Kapital Sosial, Yogyakarta, Gress Publishing
Usman, Sunyoto, 2018. Modal Sosial, Yogyakarta, Pustaka Pelajar

1 comment:

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ajoqq^^com
    mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
    mari segera bergabung dengan kami.....
    di ajopk.club....^_~
    segera di add Whatshapp : +855969190856

    ReplyDelete

Post Top Ad

Responsive Ads Here