9 TANDA WANITA BANYAK HARTA

By : Teguh Kasiyanto
Ilustrator : Andre Sempu

Wilujeng Sedere'Primbon

Memiliki pendamping hidup yang berkecukupan mungkin bagi sebagian orang adalah impian. Memiliki kecukupan harta lengkap mampu memberi peluang bagi kehidupan manusia untuk berkembang lebih baik lagi. Jika kita mengamati kondisi sekitar, Dapatkah kita menemukan laki-laki yang mencari calon pendamping hidup dari kalangan orang-orang kaya.? Perlu kita sadari bahwa agama Islam tidak mengajarkan yang demikian. Dalam Islam diajarkan yang lebih utama dari perempuan adalah agamanya, bukan hartanya. Menurut para sesepuh Jawa, Sebenarnya ada wanita dengan beberapa tanda yang memiliki banyak rizqi. Diantara beberapa tanda-tanda tersebut, ada yang dapat kita amati secara langsung dan ada pula yang tidak dapat kita amati secara langsung. Wanita yang memiliki beberapa tanda yang disebutkan, menurut para pujangga Jawa memiliki potensi besar menerima rizqi yang melimpah. Diantara dari 9 tanda-tanda tersebut adalah sebagai berikut:

1). Wajahnya putih dadu dan Uratnya yang kebiruan nampak.,

2). Matanya berkilat seperti setitik air, warna hitam pada bola matanya menyerupai cat yang hitam.,

3). Putih giginya seperti batu putih., 

4). Tidak suka memandang jika berbicara (menundukkan wajahnya) sebelum berkata, seulas senyum menghiasi bibirnya, bicaranya terputus setiap satu kalimat berhenti untuk dilanjutkan.,

5). Jika berjalan setiap langkah disertai gerakan badannya.,

6). Jika berdiri, lututnya ditekuk sehingga terlihat cembung ke muka.,

7). Senang membetulkan pakaiannya dan Gelung rambutnya.,

8). Suka menundukkan kepalanya dan melihatnya dengan mengerlingkan matanya seperti orang yang sedang mengamati sesuatu.,

9). (Agak jorok) di bawah pusar terdapat banyak bulu yang panjang.

Wanita yang memiliki ciri-ciri seperti yang disebutkan diatas, menurut para pujangga memiliki banyak harta (rizqi). Namun para pujangga juga menjelaskan tentang sisi negatifnya, malaikat yang memiliki tanda-tanda tersebut pendiriannya tidak tetap dan kurang setia.

Perhatian...!!!

Tulisan ini tidak bermaksud menyebarkan ajaran atau konten-konten menyesatkan. Akan tetapi sudah mulai hilangnya kepedulian generasi muda pada sekian banyaknya budaya dan sistem perhitungan Jawa, maka tulisan ini menjadi penting. Yakni menjaga kelestarian ilmu dan pengetahuan Jawa yang sangat luas dan tak terkira.

Sumber :

Sumber : Kitab Primbon Betaljemur Adammakna hal:103 (Edisi Bahasa Indonesia)

Penulis : Kanjeng Pangeran Haryo Tjakraningrat

Penerbit : CV BUANA RAYA