AL KINDI, BAPAK FILSAFAT ISLAM (Bagian 1, Riwayat Hidup) - ILMU BAROKAH MANFAAT

Recent

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Thursday, November 9, 2017

AL KINDI, BAPAK FILSAFAT ISLAM (Bagian 1, Riwayat Hidup)

By : Teguh Kasiyanto

Al Kindi adalah tokoh pelopor filsafat Islam. Nama lengkap beliau adalah Abu Yusuf Ya'qub Bin Ishaq Ash-Shobbah Al Kindi. Ada juga yang menyebut silsilah Al Kindi sebagai berikut, Abu Yusuf Ya'qub ibn Ishaq ibn Sabbah Ibn Imran Ibn Ismail Al-Ash'ats Ibn Qois Al Kindi. Masa hidupnya antara 801-873 M. Dia dilahirkan di Kufah Iraq sekitar tahun 801 pada masa kekhalifahan Harun al-Rasyid (786-809) Masehi. Ibn Qois buyutnya adalah salah satu dari Sahabat Nabi. Ibn Qois kemudian Berpindah ke Kufah. Ayah Al Kindi menjadi gubernur Kufah dari tiga kekhalifahan dinasti Abbasiyah, yaitu : Al Mahdi, Al Hadi dan Harun Rasyid.

Baca juga :
https://ilmubarokahmanfaat.blogspot.co.id/2017/03/oleh-teguh-kasiyanto-bidang-penalaran.html

Dinasti Abbasiyah adalah salah satu dinasti Islam yang mencapai masa keemasan. OKhalifah Al Makmun adalah salah satu Khalifah yang memiliki pencapaian tertinggi. Al Kindi pun dapat mengembangkan
pengetahuanya hingga menduduki tempat strategis di Baghdad. Al Ma'mun memerintah dinasti Abbasiyah antara tahun 813-833 Masehi. Semasa pemerintahanua, Al Ma'mun berusaha melakukan perbaikan-perbaikan dalam berbagai bidang. Diantara perbaikan yang dilakukan adalah:
  • Menghentikan berbagai gerakan pemberontakan demi menciptakan stabilitas dalam negeri.,
  • Penertiban administrasi negara untuk penataan kembali sistem pemerintahan.,
  • Pembentukan badan negara.,
  • Pembentukan Baitul Hikmah dan majelis Munazaroh Baitul Hikmah berfungsi sebagai perpustakaan !dauroh kutub) yang didalamnya turut aktif para guru dan ilmuwan yang aktivitasnya serupa penerjemahan, penulisan dan penjilidan.

Dari pencapaian tersebut, dapat kita ketahui jika kekhalifahan Al Ma'mun memiliki perhatian yang lebih terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Selain itu keamanan dan kedaulatan negara menjadi point penting yang dijaga oleh kekhalifahan Al Ma'mun.

Ilustrator: Andre Sempu

Al Kindi mendapatkan berbagai macam Pendidikan sejak masa kecilnya. Dia mempelajari Al Qur'an, tata bahasa Arab, kesusastraan, ilmu hitung, fiqih dan teologi. Pada masa itu Kufah adalah salah satu kota pusat ilmu pengetahuan di samping kota Bashrah. Kufah menjadi kota pusat pengetahuan rasional {Aql} berkembang. Hal inilah yang kemudian membawa Al Kindi mendalami filsafat di masa-masa berikutnya.
Setelah memiliki pengetahuan yang cukup, Al-Kindi kemudian berpindah ke kota Baghdad. Kota Baghdad adalah pusat pemerintahan dari Dinasti Abbasiyah. Di Baghdad Al-Kindi vl memusatkan perhatiannya pada serangkaian penerjemahan ilmu-ilmu rasional dan berbagai macam keilmuan lainnya. Menurut Al Qifthi (1171-1248), Al-Kindi banyak menerjemahkan buku filsafat, menjelaskan hal-hal yang pelik dan meningkatkan secara canggih teori-teorinya. Al-kindi diyakini menguasai berbagai macam bahasa, termasuk bahasa Yunani dan bahasa Syria yang menjadi bahasa pokok buku buku filsafat generasi sebelum Islam. Dengan pemahaman bahasanya pula, dia dapat memperbaiki terjemahan terjemahan terdahulu yang kurang relevan.
Al-kindi kemudian berteman baik dengan Khalifah Al-Ma'mun. Seperti yang telah kita Uraikan di awal, khalifah ini sangat mencintai ilmu pengetahuan. Al-Ma'mun adalah salah satu khalifah dari kekhalifahan Dinasti Abbasiyah yang memiliki kecintaan pada rasionalitas dan filsafat. Al-kindi kemudian diangkat sebagai penasehat dan guru istana pada masa kekhalifahan Al-Mu'tashim (833-842M) dan Al Watsiq (842-847M). Posisi tersebut bahkan tetap dipegangnya di awal kepemimpinan Khalifah Al Mutawakkil 847-861M), sebelum pada akhirnya dia dipecat. Al-kindi dipecat dikarenakan adanya hasutan hasutan dari kelompok yang iri terhadap berbagai macam prestasi akademik dan filsafat yang diraihnya. Akan tetapi George N Atiyeh meragukan adanya pendapat dipecatnya Al-Kindi. Menurutnya lawan-lawan yang membenci tidak dapat melakukan sesuatu kecuali juga ikut serta memuji pencapaian Al-Kindi. Ada beberapa informasi yang menyatakan kejelekan kejelekan Al-Kindi. Akan tetapi di sisi lain, ada banyak informasi yang menjelaskan ketulusan dan sifat-sifatnya yang terpuji. Wallahu A'lam Bishshawab.
Al-kindi wafat pada usia 72 tahun. Dia meninggal di kota Baghdad pada tahun 873 Masehi. Setidaknya hingga dia wafat, dia tercatat menulis sebanyak 270 buah karya yang teridentifikasi. Karya-karya tersebut terdiri dari 17 kelompok keilmuan, yaitu: 1) filsafat, 2) logika, 3) ilmu hitung, 4) globular, 5) musik, 6) astronomi, 7) geometri, 8) sperikal 9) medis, 10) astrologi, 11) dialektika, 12) psikologi, 13) politik 14) metereologi, 15) besaran, 16) ramalan, 17) logam dan kimia. Dari karya-karyanya tersebut, kita dapat mengetahui akan keluasan ilmunya. Karya-karyanya sebagian telah diterjemahkan ke dalam berbagai macam bahasa. Karya-karya Al-Kindi menurut salah seorang Mistikus Italia sangat berpengaruh pada masa perkembangan Eropa di abad pertengahan.

BERSAMBUNG.....!!!!!!!


Referensi

Aizid, Rizem, 2013, Sejarah Peradaban Islam Terlengkap Periode Klasik, Pertengahan dan Modern, Yogyakarta, Diva Press.
Asy-Syahrastani, 2009, Terjemah Al-Milal Wa Al Nihal, Surabaya, Bina Ilmu
Khudori Soleh A., 2016, Filsafat Islam Dari Klasik Hingga Kontemporer, Yogyakarta, AR-RUZZ MEDIA.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here