KKL, PERJALAN PERTAMA KE PULAU DEWATA (Bagian 3) - ILMU BAROKAH MANFAAT

Recent

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Friday, December 8, 2017

KKL, PERJALAN PERTAMA KE PULAU DEWATA (Bagian 3)

Reporter: Teguh Kasiyanto

Udara pagi masih warna kulit. Joko sudah mulai membangunkanku sejak tadi. Rasanya diri ini masih enggan meninggalkan tempat tidur. Saat itu sudah pukul 05.30 WITA. Kami mulai terbangun dari tidur yang lelap. Kami mau mandi pagi bergantian. Rasanya segar sekali setelah tubuh ini tersirami oleh air hangat di pagi hari.
Aku sudah mandi dan sudah mengganti pakaian. Waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 WITA. Kami kembali menuju ke lantai 5, untuk menikmati sarapan pagi. Menu masakan pagi ini lumayan enak. Membuat perut yang sudah keroncongan semakin semangat untuk menyantap makanan yang tersedia di sana. Setelah makan, segelas teh pun turut menemani bagi kami. Selepas itu, kami kembali ke kamar masing-masing untuk dan bersiap-siap melanjutkan perjalanan.

Aku sudah bersiap-siap dan sudah mengemasi seluruh barang-barangku. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 08 30 WITA. Padahal sebenarnya kami sudah harus berangkat pukul 08.00 WITA, tapi entahlah, mungkin mereka atau juga aku masih enggan untuk meninggalkan hotel ini. Pukul jam 09.0o9.15 WITA, kami semua sudah menyelesaikan proses check-out.
Bus sudah menunggu di depan hotel. Nampaknya bus situ begitu tepat waktu, sampai-sampai justru kami yang menghabiskan banyak waktu. Pukul 09.30 WITA, bus mulai melaju perlahan meninggalkan Hotel Nirmala. Di hari kedua ini kami masih ditemani oleh surga yang sama, yaitu I Made suasa. Perjalanan berlangsung lancar tanpa adanya kendala. Seperti di hari pertama, I Made Suasa menceritakan tentang banyak hal dari tempat-tempat yang dilalui. Dia juga menceritakan tentang perang besar yang pernah terjadi di tengah-tengah kota tersebut.
Sekitar hampir pukul 10.00 siang kami tiba di tempat tujuan. Tempat tujuan pertama kami hari ini adalah pusat oleh-oleh Krishna. Kami diberi waktu satu jam untuk berbelanja di tempat ini. Satu persatu dari kami pun masuk ke dalam pusat penjualan oleh-oleh tersebut. Satu yang khas adalah setiap yang akan masuk ditempeli stiker di bagian dadanya. Satu hal yang tak pernah ku jumpai sebelumnya. Di dalam pusat perbelanjaan itu terdapat bermacam-macam oleh-oleh. Mulai dari kue, handicraft, lukisan bahkan hingga baju dan kaos khas Bali pun ada di tempat ini. Cukup lama aku berkeliling di tempat ini. Aku hanya membeli sebungkus gantungan kunci dan sebuah kaos, yang harga keduanya tak lebih dari Rp43.000. bukan aku tak mau membeli sesuatu di tempat ini. Tapi sungguh, uang sakuku sangat terbatas.. jadi aku tak bisa seleluasa teman-teman yang membawa uang saku lebih banyak.
Tak sampai satu jam aku sudah berada di luar pusat oleh-oleh tersebut. Kami segera kembali ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan. Pukul 11.15 Wita, kami melanjutkan perjalanan menuju tempat perbelanjaan selanjutnya yaitu Cening Bagus. Perjalanannya tak membutuhkan waktu lama. Hanya sekitar 15 menit kami sudah tiba di tempat tujuan. Kami pun segera berhamburan keluar dari bus untuk sampai ke pusat oleh-oleh tersebut.
Lokasi : Cening Bagus

Pusat oleh-oleh tersebut lumayan besar. Di dalamnya dijual berbagai macam oleh-oleh mulai dari makanan, handicraft hingga pakaian. Di tempat ini Kebetulan kami bertemu dengan rombongan yang kebetulan juga dari Unej. Mereka berasal dari fakultas teknik jurusan teknik sipil. Tanpa diduga-duga kamipun berjumpa dengan teman-teman KKN dulu. Di antara mereka ada teman-teman yang dulu satu kecamatan saat KKN. Akhirnya kami sedikit bertegur sapa dengan mereka. Di tempat ini aku membeli beberapa produk-produk oleh-oleh khas dari Bali. Total aku menghabiskan Rp 62.000,00 untuk membeli oleh-oleh. Ya daripada tidak membeli sama sekali, mendingan membeli sembari berhemat.

Baca juga :
http://ilmubarokahmanfaat.blogspot.co.id/2017/11/kkl-perjalan-pertama-ke-pulau-dewata_25.html

Pukul 12.15 Wita, kami melanjutkan perjalanan. Yang termasuk salah satu tempat yang cukup menarik dan terkenal. Namun sebelum itu, kami akan melaksanakan makan siang terlebih dahulu, Karena perut sudah meronta-ronta untuk segera diisi. Butuh waktu satu jam untuk sampai di rumah makan tersebut. Kami melaksanakan makan siang dan Sholat di rumah makan Saras. Menu makanan siang ini lumayan enak dan tidak membosankan. Selepas makan, kami segera keluar untuk menuju bus kembali. Cuaca di luar masih mendung dan gerimis. 
Perjalanan pun dilanjutkan. Pukul 14.15 Wita, kami telah tiba di Bedugul. Kami akan menyaksikan pura di tengah Danau Bratang. Bangunan tersebut pernah menjadi gambar belakang dari pecahan Rp50.000. sehingga sangat rugi jikaa dilewatkan. Kami punya waktu 2 jam untuk berkeliling di tempat ini. Dengan cuaca yang masih gerimis, kami perlahan-lahan berjalan menuju tepian danau yang sangat indah. Sungguh Indonesia sangat kaya akan tempat-tempat yang penuh makna dan memikat jiwa.



Dana

Selepas berfoto-foto, aku pun Kembali menuju bus. Pukul 15.30 Wita, terdengar suara Gema Adzan Ashar. Ini adalah hal yang sangat menarik bagiku. Karena penduduk mayoritas Pulau Dewata adalah beragama Hindu. Akan tetapi dengan adanya suara Adzan yang terdengar tersebut, sangat nampak jika toleransi umat beragama di daerah ini sangatlah baik dan tinggi. Hujan sudah mulai reda. Teman-teman sudah mulai naik ke dalam bus dan duduk di tempat duduk masing-masing.
Setelah semuanya sudah naik ke dalam bus, perjalanan pun dimulai kembali. Kami akan menuju pusat oleh-oleh Joger. Katanya tempat tersebut terkenal dengan produk-produknya yang kreatif dan terhitung branded. Dalam perjalanan menuju tempat oleh-oleh tersebut, diputarlah sebuah film dalam bus tersebut yang berjudul Surga Yang Tak Dirindukan. Sebuah film yang membuat seisi bus menjadi heboh akan kisah asmaranya. Cerita film yang sangat menguras emosi dan air mata. Tak sampai selesai film itu ditonton, kami sudah tiba di tempat tujuan.
Pusat perbelanjaan itu sangat baik. Penataan dan pelayanannya juga menarik. Barang-barangnya pun terbilang kreatif. Dari gantungan kunci , tas hingga kaos dan pakaiannya memiliki ciri khas yang tidak akan ditemui di tempat-tempat lain. Pada produk-produk Joger, terdapat kata-kata yang menarik sekaligus unik. Di tempat ini aku membeli sebuah kaos dan 2 buah gantungan kunci, yang kedua-duanya memiliki kata-kata yang unik pula. Mungkin jika lain waktu ada kesempatan untuk datang ke tempat ini lagi, saya akan membeli beberapa benda ataupun baju yang menarik. Toko ini akan tutup pada pukul 18.00 WITA, sehingga sebelum toko ini tutup, kami pun segera menyelesaikan proses pembelian barang yang dipilih. Sebenarnya kalaupun ada waktu 1 harian di tempat ini, rasanya masih kurang untuk menikmati produk-produk yang penuh dengan kreativitas ini. Semoga saja di lain waktu, saya masih dapat berkunjung ke tempat ini dengan kondisi dan status yang lebih baik lagi.
Pukul 18.00 WITA, kami meninggalkan pusat perbelanjaan itu. I Made Suasa yang sudah menemani kami selama buah hari dalam perjalanan ini, memohon maaf jika terdapat kekurangan dalam penyampaiannya. Ada satu tempat yang tidak dapat dikunjungi yaitu Tanah Lot. Karena terbatasnya waktu, tempat itu tidak dikunjungi. Selanjutnya kami akan langsung menuju Jember. Akan tetapi sebelum itu kami akan melaksanakan makan malam di rumah makan Bidadari, tepatnya di kawasan Negara. Sekitar pukul 20.00 Wita, kami sudah tiba di rumah makan tersebut. Kami makan dengan lahapnya. Ya, Karena rasa lapar yang sangat hebat membuat kami tak sabar. 
Kami menghabiskan waktu 90 menit di rumah makan tersebut. Setelah dirasa cukup perjalanan pulang kembali dilanjutkan. Dalam perjalanan pulang tersebut, masih diputar kelanjutan dari film yang tadi sore. Beberapa teman-teman telah kembali istirahatnya. Sekitar pukul 23.00 Wita,  bus sudah memasuki Pelabuhan Gilimanuk. Tak terasa perjalanan pulang begitu singkatnya. Bus secara perlahan masuk ke dalam kapal yang akan membawa kami menyeberangi Selat Pulau Dewata. Di atas kapal, beberapa di antara kami naik bagian teratas, tempatnya di bagian dekat nahkoda kapal. Ombak malam itu agak tenang. Kapal melaju dengan perlahan menyeberangi Selat Pulau Bali. Pukul 23.30 WIB, kapal telah bersandar di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. 
Perjalanan darat kembali berlanjut. Bus perlahan-lahan meninggalkan Pelabuhan Ketapang menuju Jember. Beberapa teman-teman yang berdomisili di daerah Banyuwangi turun satu persatu. Malam itu Banyuwangi hujan gerimis, seakan menyangkut kami yang baru saja melaksanakan kuliah kerja lapangan. Sebuah profesi yang hanya dilakukan sekali dalam seumur hidup. Sebuah proses bersama yang benar-benar dilakukan bersama-sama teman satu angkatan dan satu kelas. Ini adalah momentum yang sangat langka dan tak mungkin akan dapat diulang seindah masa ini. Begitulah gerimis menyambut kami malam itu.  Bus melaju dengan cepat dan sangat gesit. Jika dibandingkan dengan keberangkatan, kecepatan bus Pada saat pulang lebih cepat. Cari pelabuhan Ketapang hingga ke Kalibaru hanya membutuhkan waktu tak kurang dari 60 menit. Kelokan kelokan tajam di perbukitan Gumitir, dilewati bus ini dengan gesit dan tangkas. Pukul 02.00 WIB, bus telah sampai di double w Universitas Jember. Kami mulai turun dan mengemasi barang masing-masing. Sungguh sebuah perjalanan yang sangat mengharukan. Sebuah momentum yang dapat dibeli dengan uang berapapun dan nominal sebanyak apapun. Bali memang adalah tempat yang sangat menarik. Waktu 2 hari rasanya tidak cukup untuk menikmati kemolekan Pulau Dewata. Saya berharap, masih akan dapat sampai di sana dalam waktu-waktu ke depan. Semoga saja ini bukan hanya harapan tapi juga akan menjadi kenyataan. 
BALI, I WILL COMEBACK........!!!!!

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here